PROGRES GAMBAR DARI TAHUN KE TAHUN


Assalamu'alaikum bebs and bros....

Hari ke-32 postingan ke-6 (gak terasa udah sebulan aku jadi blogger).

Siapa yang suka gambar?

Aku yakin hampir semua orang di dunia pernah menggambar, entah itu gambar makhluk hidup, bangunan, pemandangan, geometrikal, atau bahkan bentuk abstrak.

Pada umumnya menggambar adalah mata pelajaran yang kurang diapresiasi di sekolah, padahal prestasi tidak harus dilihat dari nilai akademik saja, tapi bisa juga dari bakat lain seperti menggambar.

Selain itu, menggambar juga bisa menghasilkan uang loh.

Sudah tak terhitung jumlahnya pelukis yang sukses dengan pameran dan penjualan hasil karya mereka atau animator yang sukses bekerja di studio animasi luar dan dalam negeri.

Meskipun begitu, tetap saja ada yang menganggap bahwa menjadi seorang seniman tidak bisa memberikan penghasilan yang cukup.

Ya... memang sebagian ada yang seperti itu karena mungkin saja rejekinya bukan sebagai seniman, sehingga perlu mencari alternatif penghidupan lain.

Menurutku usaha apapun jika dibarengi dengan kerja keras, konsistensi, inovasi dan doa (yang terpenting) pasti akan sukses pada akhirnya.

Oke, bicara tentang progres, pasti menyangkut pada proses peningkatan suatu hal yang dikerjakan secara terus menerus. Salah satu contohnya adalah progres cara menggambar.

Sebelum bisa menggambar seperti sekarang (masih belum rapi juga sih), aku melewati proses yang cukup panjang, karena aku mulai menggambar pada tahun 1999 di usia 4 tahunan (lebih tepatnya mencoret-coret buku ukuran baju jahitan mamakku) hingga sekarang, berarti totalnya hampir 20 tahun. 

WOW.... (aku juga gak nyangka udah selama itu, berarti aku udah tua sekarang ya?)

Beberapa waktu lalu aku sempat menemukan gambar bersejarahku itu, tapi aku lupa meletakkannya dimana dan aku tidak bisa menemukannya lagi sekarang, bahkan mamakku yang punya bukupun sudah tidak ingat lagi dengan bentuk buku itu.

Jadi, aku hanya bisa membuat replikanya saja, seingatku bentuk gambarnya seperti di bawah ini.


Memasuki usia sekolah dasar sekitar tahun 2001-2006, entah kenapa mata pelajaran kesenian menjadi tidak kusukai, mungkin karena membosankan dan nilaiku yang tidak pernah bagus, sementara teman-teman lain selalu mendapat nilai 90, 98 bahkan ada yang 100. Aku hanya dapat nilai paling tinggi 80.

Padahal aku rasa gambarku itu sudah keren paripurna membahana dengan gambar dua gunung berwarna biru, ada matahari belum terbit ditengahnya, ada jalan panjang yang disampingnya terdapat sawah dan pemukiman warga kemudian dipermanis dengan sebuah pohon kelapa tak berbuah di depannya, kok bisa nilainya segitu-gitu aja?

Buku gambar tahun 2004.

Image result for gambar pemandangan 2 gunung
Ilustrasi gambar kids jaman old. twitter.co

Mungkin bapak/ibu guru berpikir gambarku terlalu biasa dan bisa digambar seluruh anak di Indonesia. Oke, aku rubah strategi.

Jadi jaman old itu, buku mewarnai dengan gambar dan pola yang jelas bisa kita contek dengan cara meletakkan kertas kosong ke atas gambar tersebut, kemudian kita ikuti pola gambarnya. Teman-temanku rata-rata punya buku mewarnai dan itulah yang membuat nilai mereka bagus karena lgambar mereka ebih rapi. Aku yang dasarnya suka ikut-ikutan teman (pliss jangan dicontoh!), jadi merengek minta dibelikan buku yang sama bahkan dengan seri lengkap ada tumbuhan, hewan darat, laut dan udara, tapi yang paling sering aku gunakan adalah yang bergambar tumbuhan.

Buku mewarnai yang sering jadi contekan.
Sejak saat itu aku mulai mendapatkan nilai bagus (meskipun hanya nambah 10), bahkan saking seringnya menggunakan buku contekan itu aku jadi hapal dan bisa menggambarnya tanpa mencontek lagi.


Tapi karena dasarnya, gambar itu bukan karya originalku meskipun nilainya bagus, tetap saja kelas kesenian rasanya membosankan bahkan lebih dari pada sebelumnya.

Masih di sekolah dasar, kemampuan gambarku mulai meningkat dari yang dulunya gambar orang hanya terdiri dari kepala dan tubuh kini sudah ada tangan dan kakinya bahkan ada yang punya ekor.

Disney Princess menjadi karakter yang paling sering jadi objek gambarku yang dipermudah dengan adanya binder (mainan anak cewek jaman old yang cara mainnya ditukar dengan punya teman). Putri duyung menjadi karakter yang paling sering kugambar.





Memasuki usia SMP dan SMA (MTs dan MA) menggambar masih menjadi hobi namun aku tidak bisa menemukan gambar-gambar tersebut, mungkin karena sudah tidak menjadi tugas di sekolah sehingga aku cenderung menggambar di kertas bekas yang mudah hilang dan tercecer.

Setelah tamat MA pada tahun 2013, aku punya banyak waktu luang sambil menunggu jadwal pertama kuliah, aku memanfaatkannya dengan menulis fanfiksi dari film animasi The Legend of Korra di fanfiction.net dan mendesain karakter dengan Corel Draw (dapat dari pelajaran komputer di MTs). Namun, karena writer block, ceritanya belum kulanjutkan sampai sekarang (padahal tokoh utamanya belum muncul, fanfiksi macam apa itu -_-).

Jika kalian penasaran sama ceritanya silahkan klik disini
Grace Hilson, karakter dari fanfiksi The Legend of Korra Vlaker
Sebelum fanfiksi TLoKV, aku juga coba buat cerita tentang pengendali unsur (semacam karakter di The Last Airbender) dengan karakter utama seorang cewek pengendali tanah bernama Dalin Ma (bukan Dilan ya), tapi belum bisa kuupload dimanapun karena aku tidak pede dengan ceritanya (takut dibilang palgiat padahal gak kok, cuma mirip hehehe).

Ini beberapa penampakan karakternya

Cover udah siap.

Cover belum siap.

Saat kuliah pun menggambar masih menjadi hobiku dan aku rasa disinilah puncaknya dimana aku mulai merasa salah jurusan dan harusnya mengambil kuliah di fakultas seni yang lebih fokus pada gambar ataupun sketsa. Tapi aku tidak mungkin serta merta keluar dari jurusanku sekarang dan mengambil jurusan yang tidak ada di Riau itu, karena pasti akan rumit dan tidak diizinkan  oleh orang tua, sehingga aku tetap bertahan dan menikmati prosesnya.

Pada semester 7 tahun 2016 di tengah penelitian dan tugas kuliah, aku dan teman kuliahku (punya hobi sama, bedanya dia lebih suka tipe gambar anime) berinisiatif untuk membuat komik yang kemudian diupload di Line Webtoon yang pada saat itu lagi booming-boomingnya.

Tapi karena kami telat punya inisiatif, jadi komik itupun terhenti karena kami disibukkan dengan tugas akhir.

Jika bebs and bros penasaran, kalian bisa cek Romantic Afraid Webtoon


Kesibukan tugas akhir membuat kita butuh waktu untuk bersantai, biasanya waktu luang yang sempit aku habiskan dengan membuat sketsa yang kadang tak berkonsep dari awal dan muncul begitu saja (lebih lengkap bisa cek di akun instagramku).





Meskipun aku berharap bisa bekerja sesuai dengan jurusanku, tapi aku ingin menjadikan hobi ini  menjadi salah satu penghasilan suatu saat nanti.

Tak disangka-sangka hal itu terwujud lebih cepat dari yang kukira.

Pertengahan 2017 saat teman-temanku disibukkan dengan sidang skripsi mereka, aku yang masih belum menyelesaikan skripsi malah disibukkan dengan foto-foto yang harus disulap jadi hadiah untuk mereka yang sidang (terima kasih untuk teman yang kasih ide brilian ini). Berbekal kemampuan amatir di Photoshop dan sketsa jadilah Bse Arts yang menjual hadiah photo art atau aku biasa menyebutnya sketch art.






Yaa... meskipun hasilnya tak seberapa tapi bisalah nambah uang jajan. Jika bebs and bros berminat bisa hubungi ownernya.

Via Whatsapp 082388374856
DM di akun Instagram Wahda Besse dan  Bse Arts

Harganya dijamin pas di kantong dan desainnya bisa disesuaikan dengan permintaan kamu.

Bisa pesan softfile-nya saja atau lengkap dengan bingkai 5 dan 8R.

Apalagi sekarang lagi musim wisuda, jadi kamu gak perlu bingung lagi mau kasih hadiah apa untuk si doi, buruan pesan sketch art yaa....

Okee deh..
Curhat plus promonya sampai di sini...
Terima kasih udah berkunjung bebs and bros...
Kalau kamu punya cerita serupa tentang menggambar jangan ragu untuk share yaa....
Terus pantengin WahDays...
Have a great day...
See yaa...
Salam.




Comments

Popular posts from this blog

REMPEYEK KACANG ATAU TERI?

DITELEPON 188? NOMOR APAAN TUH? YUK CARI TAHU!

IKLAN BERHADIAH DARI INDO-OFFERS, PENIPUAN ATAU BETULAN?