JADI BLOGGER

Hari pertama Wahda jadi blogger...

Assalamu'alaikum bebs and bros..

Well, biasanya kalau seseorang memasuki dunia baru, ia akan memperkenalkan dirinya kepada dunia tersebut. 

So, this is my introducing!!

Aku biasa dipanggil Wahda, Besse' (red: beusse') atau ada yang menyingkatnya menjadi Bes, Wah dan Da. Simpel, kan? Kamu tinggal pilih mau panggil aku bagaimana. 

Nama lengkapku adalah Besse Wahdatillah, seorang lulusan Kimia di salah satu universitas keren di Pekanbaru. Karena sudah lulus, jadi sekarang waktunya cari kerja, tapi karena aku belum wisuda dan belum dapat ijazah jadinya belum bisa melamar ke perusahaan yang aku inginkan, deh T_T

 That's why you can read this and visit my blog.

Aku mau cerita sedikit tentang namaku, jadi pasti dari sebagian pembaca masih bingung dengan nama depanku--nama belakang juga sih--yang unik dan jarang dipake di jaman sekarang.

Oke, jadi aku ini orang bugis wajo' (dari Kab. Wajo, Sulawesi Selatan) tapi berdomisili di Riau, terus Besse' itu adalah nama yang digunakan untuk anak cewek yang bapaknya punya nama depan Baso', bisa dibilang kayak marga atau nama keluarga gitu lah.

Jadi kalau cewek nama depannya Besse' dan kalau cowok nama depannya Baso' yang diturunkan dari bapak/ayahnya yang namanya Baso'.

(Ngerti kan?)

Gitu lah pokoknya!

Sebenarnya nama depan bapak juga ada Baso', tapi bapak gak masukin di surat-surat kehidupan, seperti KTP, akta kelahiran, KK.

Ketika nulis ini, aku lagi duduk di meja kaca pendek buatan bapak, sambil ngetik di laptop--yang umurnya udah  6,5 tahun--dan belum mandi di rumah ortu di kampung, tepatnya di Sungai Guntung, Kateman, Riau.

Sedikit cerita tentang kampungku yang katanya cuman kayak 'titik' di peta, jadi ketika kamu search 'Sungai Guntung' di google, kamu akan dikasih foto-foto laut dengan ruko-ruko tinggi, karena emang dikelilingi laut dan bisa dibilang kayak pulau yang padat.

Kayak gini nih!

Nah, kalau aku pulang ke guntung, kampungku ini paling mudah dikenali dibandingkan dengan pulau-pulau disekitarnya karena banyaknya ruko-ruko tinggi yang rata-rata dimiliki sama pedagang dari etnis Tionghoa. 

Mata pencaharian di kampungku kebanyakan pedagang dan petani kelapa. 

Kalau bicara tentang kelapa, kelapa itu udah kayak mother money di sana, saking banyaknya orang yang menggantungkan hidupnya pada buah seribu guna itu. Contohnya kayak keluargaku, bapak bukan petani kelapa sih, tapi bapak punya usaha parut kelapa dan bisa dibilang udah jadi pusat penjualan santan dan kelapa parut di Sungai Guntung khususnya parit 8 (wilayah disana disebut parit, bukan parit yang biasa dihuni kodok ya -_-).

Selain itu, bapak juga punya usaha penggilingan bumbu yang juga jadi satu-satunya sasaran para pengusaha warung makan untuk menggiling bumbu masakan mereka di parit 8 ini.

Bangga dong aku jadi anaknya. Kalau ada yang nanya, "Kamu anak siapa?"

Aku jawab dengan lantang, "Aku anak Haji Yunus sama Hajjah Suha."

Kalau cerita tentang mamakku, Hj. Suha itu adalah penjahit senior di kampungku, semua ibu-ibu, nenek-nenek, tante-tante, kakak-kakak, nyonya-nyoya yang pernah pesan baju sama mamak, pasti mengakui kehebatan mamak dalam menjahit karena selalu sesuai dengan keinganan mereka.

Aku juga suka pakai baju yang dijahitkan oleh mamak. Kalau ada ujian di sekolah atau di kampus dulu, apa yang aku pakai pasti ada campur tangan jahitan mamak, biar ujianku berkah dan aku bisa melewatinya dengan sukses. Terbukti aku bisa lulus dengan IPK yaaah... lumayan lah bisa buat makan. 

Wokaayy... Segitu dulu ya, bebs and bros

Thank you udah mau baca perkenalanku yang (isi sendiri di komen ya!!!) dan singgah di WahDays...

Have a great day!!!

See you in another day!

Salam...