SUKA DUKA JADI FREELANCER
Assalamualaikum bebs & bros…
Hari ini aku ingin membahas kegiatanku setahun belakangan
ini, yaitu sebagai freelancer, tepatnya graphic designer dan juga blogger.
Semua kegiatan yang kita lakukan pasti ada suka dukanya, nah sekarang aku ingin
berbagi dengan kalian suka dukaku jadi freelancer.
DUKANYA JADI FREELANCER
Pertama mari kita bahas dukanya dulu karena lebih baik
bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Ya kan?!
Aku mulai ngeblog di akhir tahun 2017 tepatnya tanggal 28
Desember sampai sekarang, meski gak seproduktif dulu, tapi aku tetap akan
ngeblog sampai bisa tembus adsense dan terus ngeblog sampai…., yah sampai
dikasih umurnya lah.
Dukanya ngeblog yang paling parah bagiku adalah writer’s
block (pastinya), aku rasa hampir semua penulis pernah mengalami writer’s block
dengan berbagai macam alasan.
Aku paling sering mengalami writer’s block karena malas dan
kehabisan materi yang ingin ditulis. Hal ini menyebabkan blog-ku nganggur
berminggu-minggu bahkan pernah berbulan-bulan (kayaknya sih ini bukan malas
lagi, tapi udah gak niat / you could say that, I won’t judge).
Selain malas dan kehabisan materi, rasa penat akan aktifitas
sehari-hari juga kadang bikin mood nulis melayang entah kemana. Apalagi blog ini
belum tembus adsense jadi makin double capeknya.
Hal semacam ini seharusnya bisa diatasi sih, kalau aku
kembali ingat tujuan awal ngeblog, yaitu ingin berkarya lewat tulisan dan
berharap karyaku bermanfaat bagi orang lain.
Nah, itu tadi tentang dukaku sebagai seorang blogger, gimana
dengan dukaku sebagai graphic designer?
Sebenarnya jika kita bekerja di bidang yang merupakan hobi
kita, kita akan merasa tidak sedang bekerja karena kita melakukan hobi yang menghasilkan
pemasukan. Juga dapat menjauhkan kita dari stress.
Meskipun begitu, terkadang kita juga punya titik jenuh.
Tidak jauh dari kepenulisan seperti di atas, aku juga kadang
mengalami art block, bahkan saking parahnya, aku sama sekali tidak ingin melihat apapun yang berbentuk
gambar digital. Inilah penyebabnya aku tidak bisa
menyelesaikan komik yang aku sertakan dalam lomba di platform komik online.
Sebagai seorang graphic designer pekerja lepas yang bekerja
untuk salah satu percetakan di Pekanbaru, art block bukan lagi masalah baru
bagiku, apalagi jika harus mendesain brosur timbal balik tanpa file bawaan,
dimana aku harus mengetik satu persatu kata yang buanyaakkk… mana lagi harus
deal sama background-nya. Hadeuh bikin bad mood tambah parah.
SUKANYA JADI FREELANCER
Nah, kita beralih ke bahasan paling menyenangkan tentang
sukanya jadi freelancer. Hal paling menyenangkan bagiku sebagai seorang
freelancer tentu saja fee yang didapat alias gaji (kayaknya ini jadi favorit
semua orang deh).
Fee yang aku dapat dari menjadi freelancer graphic designer
memang tak seberapa tergantung dari banyaknya orderan yang aku selesaikan dalam
satu minggu. Tapi meskipun tidak seberapa, pekerjaannya sangat menyenangkan
karena desain memang hobiku, apalagi bos-nya baik karena selalu kasih orderan yang fleksibel
dengan jadwalku (kayak sibuk aja, padahal nggak 😆).
Selain itu, aku bisa bekerja dimanapun senyaman mungkin, di
rumah sambil nongki-nongki atau ngopi ngemil sambil tiduran atau nonton tv atau dengerin musik. Bahkan bisa di dapur sambil bantu emak
masak (multitasking sekalee).
Oke segitu dulu curhatanku hari ini, semoga bacotku ini bisa
membantu kalian menjawab pertanyaan tentang suka-dukanya jadi freelancer versi aku.
Terima kasih atas kunjungannya, semoga hari-hari kalian
selalu Wah…
Salam.
Assalamualaikum WahDays...
ReplyDeleteWoow, ternyata udah lama berkecipung di dunia blogger ya.
Kereen... :D
Salam kenal ya...
Oh iyya, Blogwalking ke Blog-ku juga ya..
salam kenal juga.. oke segera meluncur, jangan lupa follow blogku juga yaa
Delete