WahDays

Assalamualaikum, benar-benar tidak terasa kita sudah melewati satu bulan Ramadan dan esok kita akan berhari raya dan meraih kemenangan setelah berjuang melawan hawa nafsu dengan berpuasa. Tradisi lebaran di lingkunganku mungkin tidak jauh berbeda dengan di tempat lain. Pertama saat malam takbiran akan ada pawai takbiran dengan pameran replika masjid yang dilombakan, pesta kembang api menjadikan malam takbiran lebih semarak dengan gema takbir di seluruh penjuru Sungai Guntung. Esoknya bangun di waktu subuh, sholat, lalu membantu Mamak memanaskan masakan yang sudah dimasak kemaren sore untuk sarapan di pagi hari raya. Karena memang disunnahkan makan sebelum berangkat sholat idul fitri. Lalu mandi dengan niat mandi di hari raya, kemudian ke masjid untuk melaksanakan sholat Id. Selanjutnya pulang, lalu menyiapkan hidangan khas hari raya untuk para tamu. Bicara tentang makanan, makanan khas yang harus ada saat hari raya di rumahku adalah burasa’, nasi santan yang dibungkus

Assalamualaikum, wah tidak terasa lusa kita akan merayakan idul fitri ya. Nah, bagaimana dengan busana lebarannya? Pasti sudah dipersiapkan dari kepala sampai kaki. Tapi ada juga nih yang masih bingung karena belum punya sepatu baru untuk berlebaran. Nah, orang itu adalah aku wkwkwk. Tapi, tenang aku sudah punya solusinya karena masih ada sepatu yang lama. Dengan sedikit kreatifitas bisa diubah jadi cantik dan cukup berbeda dengan sebelumnya. Kebetulan di rumah banyak stok kancing kristal yang biasanya dikenakan pada kebaya, nah karena kebaya akhir-akhir ini lebih ke modern jadi tidak banyak lagi yang menggunakan kancing ini. Yuk langsung aja kita coba menghias sepatu dengan kancing kristal. Alat yang dibutuhkan hanyalah lem tembak sedangkan bahannya tentu saja sepatu atau sandal lama dan kancing kristal yang berbentuk bulat atau panjang. Sesuaikan warna kancing dengan sepatu agar lebih mantching. Lalu tinggal tenpelkan kancing di bagian depan sepatu den

Assalamualaikum, tidak terasa dua hari lagi kita akan merayakan idul fitri. Tentu kita ingin terlihat dengan penampilan terbaik di hari raya nanti. Ternyata kucing-kucingku juga tidak mau kalah. Mereka ingin tampil kece di depan tamu saat idul fitri. Nah, karena itu aku menyempatkan waktu untuk membuat aksesoris lucu untuk mereka. Bahannya juga dari kain perca sehingga dapat mengurangi sampah kain di lingkungan kita. Yuk langsung saja catat alat-bahan dan cara membuatnya. Alat: Gunting Lem tembak Jarum jahit Lidi Alat ukur cm Bahan: Kain perca warna dan motif apa saja. Pita warna emas Benang Kancing Cara Membuat: Kerah Berenda Ukur leher kucing dengan alat ukur dan catat Jika ada kain perca motif (aku punya kain tilay dengan motif sulaman bunga yang bisa jadi renda), gunting sesuai ukuran leher kucing dan sesuai motif kain. Lalu ambil sedikit kain dan jahit di salah satu sisi kain membentuk setengah lingkaran untuk lub

Assalamualaikum.. Alhamdulillah aku diberi kesempatan bertemu dengan teman-teman sekolahku di MA, meskipun tidak semuanya tapi tetap saja menyenangkan melepaskan rindu dan berbagi kabar dengan mereka di acara buka bersama yang terlaksana, namun hampir saja hanya sekedar wacana. Ada dua undangan buka bersama alumni tahun ini. Yang pertama dari Alumni MA dan yang kedua dari Alumni MTs. Di grup WhatsApp sudah ramai tentang ajakan bukber ini, namun perbedaan pendapat dan sedikitnya orang yang bisa hadir membuat bukber Alumni MA yang sudah direncanakan jauh-jauh hari aku kira akan batal. Sedangkan ajakan bukber Alumni MTs yang terlihat pasti dan menjanjikan justru hilang kabar saat mendekati hari H. Dan saat ada yang bertanya tentang kepastiannya lagi, sang admin pun menjawab dengan tak bersemangat, “Sepertinya hanya sekedar wacana.” Kalimat ini tentu saja jadi signal bahwa bukber bersama Alumni MTs batal. Hal ini mungkin dikarenakan jumlah yang hadir tidak sesuai predik

Assalamualaikum.. Wah, benar-benar tinggal menghitung hari saja Ramadan akan berakhir. Pasti sudah banyak belanja untuk keperluan lebaran kan? Terutama pakaian dan aksesoris. “ Baju baru Alhamdulillah, tuk dipakai di hari raya .” (auto nyanyi) Tapi aku gak sempat belanja hiks… “ Tak punya pun taka apa-apa, masih ada baju yang lama .” (auto nyanyi lagi) Di tengah kesibukan beberes rumah, buat kue, koreksi kertas ujian dan input nilai, aku benar-benar gak bisa keluar rumah untuk belanja. Lagipula kalaupun sempat ke pasar, gak bakal dapat secepat kilat, tahu sendirilah kalau perempuan belanja gimana?! Mau belanja online pun gak bakal sampai sebelum hari raya. Jadi kayaknya emang harus pakai baju dan aksesoris lama. Tapi, tidak perlu khawatir, aku masih bisa curi-curi kesempatan untuk merombak barang-barang lama jadi fresh lagi. Aku punya ransel yang masih bagus untuk dipake jalan-jalan atau piknik saat lebaran. Tapi kedua ransel ini sangat polos ja

Assalamualaikum, satu lagi kisah dalam buku “Memesan Kamar di Surga” karya Dr. Khalid Abu Syadi yang mungkin kita anggap sepele, tapi memiliki pelajaran yang sangat berharga. Kesadaran hati dapat kita pelajari dari guru yang selalu disiplin, walaupun jenisnya bukan seperti kita manusia. Suaranya nyaring bertasbih saat manusia masih terlelap dalam tidurnya. Ia berkokok di waktu subuh ketika kita masih sibuk mendengkur. Janganlah ayam jantan lebih pintar dari kita. Lepas tengah malam burung berbunyi di atas dahan, sedangkan aku masih tertidur Bohong, demi Allah, jika aku seorang pecinta Jika benar, mengapa burung lebih dahulu menangis dariku Aku mengaku jatuh cinta, penuh kerinduan kepada Tuhanku Tapi aku tidak menangis saat semua binatang menangis Lagi-lagi dari syair ini kita diingatkan akan waktu subuh yang berharga bahkan lewat ayam jantan yang lebih rajin dibanding kita. #Day25 # BianglalaHijrah #OneDayOnePost30HRDC #WritingChallenge3